Halaman

Minggu, 25 November 2012

STRATEGI KOMUNIKASI DALAM KAMPANYE PRODUK SOSIAL


STRATEGI KOMUNIKASI DALAM KAMPANYE PRODUK SOSIAL


Nama-nama Kelompok 4

1.       Tommi Prayogo                                   (f1d210091)
2.       Nurjannah                                          (f1d210093)
3.       Nur Fitri Layla                                    (f1d210094)
4.       Nursiba                                               (f1d210095)
5.       Ernawati                                              (f1d210096)
6.       Hanum Fauziah                                 (f1d210097)
7.       Lofal Dwi Saputra Maranai               (f1d210098)
8.       Fandy Gatra                                       (f1d210099)
9.       Son Supu                                             (f1d210100)
10.   Haltin                                                    (f1d210103)
11.   Rifan Cahyadi                                     (f1d210104)
12.   Suridno                                                (f1d210108)
13.   Ahmad Erfandi                                  (f1d210109)
14.   Yenni Indriani                                    (f1d210113)
15.   Arjuna                                                  (f1d210115)
16.   Sabania                                            (f1d210116)
17.   Sri Indarwati                                       (f1d210117)
18.   Nur Fadila                                            (f1d210120)
19.   Hartati                                                  (f1d210124)
20.   Rahmawati Oktarini                        (f1d210125)

A.  Pengertian komunikasi

Pengertian komunikasi menurut Geraald R Miller komunikasi terjadi ketika suatu sumber menyampaikan suatu pesan kepada penerima dengan niat yang didasari untuk mempengaruhi perilaku penerima. Sedangkan Holvland, Janis, dan kelly menjelaskan bahwa komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang lain (khalayak).
Melihat kedua pernyataan mengenai komunikasi tersebut, berarti komunikasi adalah sebuah pesan yang disampaikan oleh komunikator untuk dapat mempengaruhi perilaku komunikan. Hal tersebut merupakan salah satu tujuan dalam sebuah kamapanye sosial, dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak suka menjadi suka, dari tidak yakin menjadi yakin dan dari tidak bertindak menjadi bertindak.

            Komponen komunikasi menurut Lasswell yang berbunyi, who say what in which channel to whom with what effect. Yang dapat dijabarkan sebagai berikut :
Who says                     (siapa yang mengatakan)                     : komunikan
Say what                     (mengatakan apa)                                : pesan (message)
In which channel         (melalui saluran apa)                           : media
To whom                     (kepada siapa)                                     : komunikan
With what effect         (dengan efek apa)                               : efek dan damapak

B.   Pengertian Produk Sosial

Dalam social marketing (pemasaran sosial) yang dimaksud dengan produk adalah sesuatu yang ditawarkan untuk dibeli, yang berbentuk perilaku yang diharapkan dan manfaat perilaku tersebut. Hal yang ditawarkan tersebut bisa termasuk juga sebuah barang dan layanan untuk mendukung perubahan perilaku dari sasaran. Dalam pemasaran komersial hal tersebut sering dikatakan sebagai paket manfaat yang ditawarkan pada pasar untuk memenuhi kebutuhan pasar. Berikut adalah contoh Produk social adalah program Keluarga Berencana :
Perilaku yang diharapkan : mengatur jarak kelahiran dan membatasi maksimal 2 anak.

C.   Strategi Komunikasi Dalam Kampanye Produk Sosial

Dalam melakukan kampanye atau propaganda, selain untuk mengkamapanyekan program kerja, aktivitas dan informasi, tujuan lainnya adalah untuk memperkenalkan, meningkatkan kesadaran atau pengertian dan mencari dukungan public dari sasaran khalayak (target audience), dan sekaligus  mempengaruhi serta membujuk sasaran khalayak yang terkait dan dituju (significant public), perkembangan berikutnya dikenal dengan stake holder (khalayak sasaran yang terkait).
Strategi pada hakikatnya adalah suatu perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai tujuan tertentu dalam praktik operasionalnya. Komunikasi secara efektif adalah sebagai berikut :
a.       Bagaimana mengubah siakap (how to change the attitude)
b.      Mengubah opini (to change the opinion)
c.       Mengubah perilaku (to change behavior)

Menurut  R Wayne Pace, Brent D Peterson dan M Dallas Burnett dalam bukunya Techniques for Effective Communication, tujuan strategi tersebut sebagai berikut:
a.       To secure understanding
Untuk memastikan bahwa terjadi suatu pengertian dalam berkomunikasi.
b.      To establish acceptance
Bagaimana cara penerimaan itu terus dibina dengan baik.
c.       To motive action
Penggiatan untuk memotivasinya
d.      The goals which the communicator sought to achieve
Bagaimana mencapai tujuan yang hendak dicapai oleh pihak komunikator dari proses komunikasi tersebut.

Peristiwa dalam proses komunikasi kampanye ini melibatkan konseptor (conception skill), teknisi komunikasi (technical skill) dan komunikator dengan segala kemampan komunikasi  (communication skill) untuk mempengaruhi komunikan dengan dukungan berbagai aspek teknis dan praktis operasional dalam bentuk perencanaan yang taktis dan strategis untuk mencapai tujuan tertentu.

            Kondisi yang mendukung sukses tidaknya penyampaian pesan (massege) tersebut dalam berkampanye, menurut Wilbur Schramm di dalam bukunya, The Process Dan Effects Of Mass Communications, yaitu sebagai berikut:
a.       Pesan dibuat sedemikian rupa dan selalu menarik perhatian.
b.      Pesan dirumuskan melalui lambang-lambang yang mudah dipahami atau dimengerti oleh komunikan .
c.       Pesan menimbulkan kebutuhan pribadi dari komunikannya.
d.      Pesan merupakan kebutuhan yang dapat dipenui, sesuai dengan situasi dan keadaan kondisi dari komunikan.

Pesan tersebut berupa ide, pikiran, informasi gagasan dan perasaan. Pikiran dan pesan tersebut tidak mungkin dapat diketahui oleh komunikan jika tidak menggunakan “suatu lambang yang sama-sama di mengerti”

Menurut pendapat William Abig, definisi komunikasi dalam kampanye itu : “suatu pengoperan lambang-lambang yang bermakna antar individu.

Tehnik berkomun ikasi
Untuk menguasai teknik berkomunikasi dangan melalui teknik komunikasi tertentu dan secara efektif seperti “what is communications” and”how to communication”kemudian “ / know my people” and “youn know your audience”. Seperti hakekat tujuan dari kampanye adlah bagaimana mengubah opini dan perilaku lainnya sesuai tujuan perencanaan dan tujuan yang telah di tetapkan.
            Melalui teknik komunikasi tersebut komunikasi dalam berkampanye harus mengenai teknik untuk menarik perhatian dikenal dengan “AA procedure, from attetion to action” atau dengan formula yang dikenal dengan “AIDDA”. Yang di singkat dari :
A : Attention (membuat perhatian)
I   : Interest (yang dapat membangkitkan minat)
D : desire (untuk menumbuhkan hasrat)
D : decision (sehingga dapat membuat keputusan)
A : Action (untuk segera bertindak melakukan)



Persuasi Dalam Komunikasi
Persuasi atau bujukan adalah sebuah kegiatan komunikasi untuk mendapatkan perhatian lebih serta mewujudklan tujuan dan proses komunikasi. Menurut Otto Lerbinger di dalam buku Design for persuasive communication, ada beberapa model untuk merekayasa persuasi, antara lain sabagai berikut :
1.      Stimulus respons
Model persuasi ini merupakan cara yang paling sederhana, yaitu berdasarkan konsep asosiasi. Misalnya ada dua orang yang selalu bersama-sama sepanjang mereka di kampus atau aktifitas mereka lain dam kedua orang ini memang sulit untuk dipisahkan dengan alasan tertentu. Maka ketika yang terlihat hanya satu dari mereka saja pastinya ada yang kurang lengkap, yang pasti teman lain yang melihatnya akan bertanya. Banyak sekali dalam kehidupan kita bahasa asosiasi yang dapat digali dan kemudian dijadikan magic word dalam sebuah iklan. Yang nantinya bahasa ini menjadi sebuah kesepakatan tanpa disadari. Contoh pria pemberani dengan visual.
2.      Kognitif
Model ini berkaitan dengan nalar, pikiran dan rasio untukmeningkatkan pemahaman , mudah di pahami dan logis bisa diterima. Dalam melakuakan persuasi pada posisi ini, komunikator dan komunikan lebih menekankan penjelasan secara rasional dan logis. Bahasa persuasi dalam pesan biasanya dipertegas dengan riset yang pernah dilakukan atau menunjukkan bukti kongkret bukan sekedar bujukan kata semata.
3.      Motivasi
Persuasi dengan model ini biasanya membujuk seseorang agar mau merubah opininya agar kebutuhan yang diperlukan dapat terpenuhi dengan menawarkan sesuatu imbalan atau ganjaran tertentu. Caranya dengan memotifasi dengan bahasa pujian, hadiah dan iming-iming yang diberikan, serta janji tertentu didalam pesan . sehingga lambat laun audiens  yang dituju dapat mengubah opininya.
4.      Social
Model persuasi in i mengajukan pada pertimbangan aspek social dari public atau komunikan,ai pesan yang disampaikan itu sesuai dengan status social yang bersangkutan sehingga proses komunikasi mudah untuk dilakukan.misalnya sebuah mobil lebih ditonjolkan nilai “prestise”nya ketimbang menampilkan kelebihan mesin atau irit bahan bakarnya.
5.      Personalitas
Model persuasi ini memperhatikan karakteristik pribadi sabagai acuan untuk melihat respon dari khalayak tertentu. Penggunaan pesan persuasi inilah yang saat ini sedang trend dalam membujuk konsumen melalui media komunitas maupun media tradisional seperti biasa. Pesan persiasi ini biasanya mendidik anggota komunitas, group, kelompok atau fans dari kelompok musik tertentu. Contohnya pesan iklan HP esia slank untuk para slankers.

Taktik Persuasi
      Dalam melakukan pembujukan komunikator harus juga mengetahui taktik atau tehnik-thnik agar opini dapat sesuai dengan keinginan dan tujuan komunikasi tersebut.ada enam tehnik yang dapat dilakukan.pertama tehnik”ya-ya”,tehnik persuasi ini berupaya untuk mengiring audiens(khalayak)untuk mengatakan “ya” sebagai suatu kesepakatan bersaqma sesuai dengan keiginan dan tujuan  komunikator.
Tehnik kedua jangan bertanya”apabila”tetapi”yang mana”,tehnik ini untuk memojokan audiens yang ‘keras kepala’agar tidak mempunyai kesepakatan untuk memilih jawaban selain yang diinginkan komunikator.artinya dengan langsung memojokan pertanyaan yang menekan tersebut audien yang mengelak atau menghindar akan diketahui sehingga dengan mudah melakukan tindakan persuasi selanjutnya.
Tehnik yang ketiga menjawab’pertanyaan’ dengan melempar’pertanyaran’,dengan tehnik ini komunikator yang kehilangan control atau seperti kehilangan control  ini dapat terus mengetahui keinginan  audiens dengan melakukan diskusi dialog yang seharusnya.
Tehnik  keempat,dengan membangun kesepakatan (deal),bpentiasanya dilakukan dalam membicarakan kesepakatan untuk kepentingan bersama sebagai yangt saling mengutungkan.
Tehnik kelima dengarkan dahulu pendapat floor kemudian diskusikan taktik atau tehnik persuasi ini mencari informasi sebanyak banyaknya dari audiens (saunding technique)untuk mencari masukan baru kemudian didiskusikan secara bersama untuk mencapai suatu keputusan.
Tehnik yang terakhir LOU(lowe you),taktik persuasi ini sering disebut trade off.dimana taktik ini menepatkan audiens sebagai pihak yang merasa punya utang budi.sehingga audiens mendengarkan pesan yang ditawarkan komunikator sebagai balasannya.

Hambatan Dalam komunikasi Produk Sosial
Tidak semua komunikasi yang dilakukan dalam kampanye itu selalu berjalan secara lancar tanpa rintangan dan hambatan, sehingga pastinya terdapat batasan diantaranya :
·         Gangguan teknik dan mekanisme komunikasi
·         Gangguan sematik (bahasa)
·         Gangguan suara atau sound sistem yang di gunakan
·         Kecurigaan
·         Kurang kesiapan dalam melakukan kampanye
·         Pendisposisi atau sudah ada pendapat yang lebih mapan dan mantap.


Daftar Pustaka