Nama-nama Kelompok 4
1. Tommi Prayogo (f1d210091)
2. Nurjannah
(f1d210093)
3. Nur Fitri Layla
(f1d210094)
4. Nursiba (f1d210095)
5. Ernawati (f1d210096)
6. Hanum Fauziah (f1d210097)
7. Lofal Dwi Saputra Maranai (f1d210098)
8. Fandy Gatra (f1d210099)
9. Son Supu (f1d210100)
10. Haltin (f1d210103)
11. Rifan Cahyadi (f1d210104)
12. Suridno (f1d210108)
13. Ahmad Erfandi (f1d210109)
14. Yenni Indriani (f1d210113)
15. Arjuna (f1d210115)
16. Sabania (f1d210116)
17. Sri Indarwati (f1d210117)
18. Nur Fadila (f1d210120)
19. Hartati (f1d210124)
20. Rahmawati Oktarini (f1d210125)
A. Pengertian komunikasi
Pengertian
komunikasi menurut Geraald R Miller
komunikasi terjadi ketika suatu sumber menyampaikan suatu pesan kepada penerima
dengan niat yang didasari untuk mempengaruhi perilaku penerima. Sedangkan Holvland, Janis, dan kelly menjelaskan
bahwa komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator)
menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah
atau membentuk perilaku orang lain (khalayak).
Melihat kedua
pernyataan mengenai komunikasi tersebut, berarti komunikasi adalah sebuah pesan
yang disampaikan oleh komunikator untuk dapat mempengaruhi perilaku komunikan.
Hal tersebut merupakan salah satu tujuan dalam sebuah kamapanye sosial, dari
tidak tahu menjadi tahu, dari tidak suka menjadi suka, dari tidak yakin menjadi
yakin dan dari tidak bertindak menjadi bertindak.
Komponen
komunikasi menurut Lasswell yang berbunyi, who say what in which channel to
whom with what effect. Yang dapat dijabarkan sebagai berikut :
Who says (siapa yang mengatakan) : komunikan
Say what (mengatakan apa) :
pesan (message)
In which channel (melalui saluran apa) : media
To whom (kepada siapa) :
komunikan
With what effect (dengan efek apa) : efek dan damapak
B.
Pengertian
Produk Sosial
Dalam social marketing (pemasaran sosial) yang
dimaksud dengan produk adalah sesuatu yang ditawarkan untuk dibeli, yang
berbentuk perilaku yang diharapkan dan manfaat perilaku tersebut. Hal yang
ditawarkan tersebut bisa termasuk juga sebuah barang dan layanan untuk
mendukung perubahan perilaku dari sasaran. Dalam pemasaran komersial hal
tersebut sering dikatakan sebagai paket manfaat yang ditawarkan pada pasar
untuk memenuhi kebutuhan pasar. Berikut adalah contoh Produk social adalah program Keluarga Berencana :
Perilaku
yang diharapkan : mengatur jarak kelahiran dan membatasi maksimal 2 anak.
C.
Strategi
Komunikasi Dalam Kampanye Produk Sosial
Dalam melakukan kampanye atau
propaganda, selain untuk mengkamapanyekan program kerja, aktivitas dan
informasi, tujuan lainnya adalah untuk memperkenalkan, meningkatkan kesadaran
atau pengertian dan mencari dukungan public dari sasaran khalayak (target
audience), dan sekaligus mempengaruhi
serta membujuk sasaran khalayak yang terkait dan dituju (significant public),
perkembangan berikutnya dikenal dengan stake holder (khalayak sasaran yang
terkait).
Strategi pada hakikatnya adalah suatu
perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai tujuan
tertentu dalam praktik operasionalnya. Komunikasi secara efektif adalah sebagai
berikut :
a.
Bagaimana mengubah siakap (how to change
the attitude)
b.
Mengubah opini (to change the opinion)
c.
Mengubah perilaku (to change behavior)
Menurut R Wayne Pace, Brent D Peterson dan M Dallas
Burnett dalam bukunya Techniques for Effective Communication, tujuan strategi
tersebut sebagai berikut:
a. To
secure understanding
Untuk memastikan
bahwa terjadi suatu pengertian dalam berkomunikasi.
b. To
establish acceptance
Bagaimana cara
penerimaan itu terus dibina dengan baik.
c. To
motive action
Penggiatan untuk
memotivasinya
d. The
goals which the communicator sought to achieve
Bagaimana
mencapai tujuan yang hendak dicapai oleh pihak komunikator dari proses
komunikasi tersebut.
Peristiwa dalam proses komunikasi
kampanye ini melibatkan konseptor (conception skill), teknisi komunikasi
(technical skill) dan komunikator dengan segala kemampan komunikasi (communication skill) untuk mempengaruhi
komunikan dengan dukungan berbagai aspek teknis dan praktis operasional dalam
bentuk perencanaan yang taktis dan strategis untuk mencapai tujuan tertentu.
Kondisi
yang mendukung sukses tidaknya penyampaian pesan (massege) tersebut dalam
berkampanye, menurut Wilbur Schramm di dalam bukunya, The Process Dan Effects
Of Mass Communications, yaitu sebagai berikut:
a.
Pesan dibuat sedemikian rupa dan selalu
menarik perhatian.
b.
Pesan dirumuskan melalui lambang-lambang
yang mudah dipahami atau dimengerti oleh komunikan .
c.
Pesan menimbulkan kebutuhan pribadi dari
komunikannya.
d.
Pesan merupakan kebutuhan yang dapat dipenui,
sesuai dengan situasi dan keadaan kondisi dari komunikan.
Pesan tersebut berupa ide, pikiran,
informasi gagasan dan perasaan. Pikiran dan pesan tersebut tidak mungkin dapat
diketahui oleh komunikan jika tidak menggunakan “suatu lambang yang sama-sama
di mengerti”
Menurut pendapat William Abig, definisi
komunikasi dalam kampanye itu : “suatu pengoperan lambang-lambang yang bermakna
antar individu.
Tehnik berkomun ikasi
Untuk menguasai teknik
berkomunikasi dangan melalui teknik komunikasi tertentu dan secara efektif
seperti “what is communications” and”how to communication”kemudian “ / know my
people” and “youn know your audience”. Seperti hakekat tujuan dari kampanye
adlah bagaimana mengubah opini dan perilaku lainnya sesuai tujuan perencanaan
dan tujuan yang telah di tetapkan.
Melalui
teknik komunikasi tersebut komunikasi dalam berkampanye harus mengenai teknik
untuk menarik perhatian dikenal dengan “AA procedure, from attetion to action”
atau dengan formula yang dikenal dengan “AIDDA”. Yang di singkat dari :
A : Attention (membuat perhatian)
I :
Interest (yang dapat membangkitkan minat)
D : desire (untuk menumbuhkan
hasrat)
D : decision (sehingga dapat
membuat keputusan)
A : Action (untuk segera
bertindak melakukan)
Persuasi Dalam
Komunikasi
Persuasi atau bujukan adalah
sebuah kegiatan komunikasi untuk mendapatkan perhatian lebih serta mewujudklan
tujuan dan proses komunikasi. Menurut Otto Lerbinger di dalam buku Design for
persuasive communication, ada beberapa model untuk merekayasa persuasi, antara
lain sabagai berikut :
1. Stimulus
respons
Model persuasi
ini merupakan cara yang paling sederhana, yaitu berdasarkan konsep asosiasi.
Misalnya ada dua orang yang selalu bersama-sama sepanjang mereka di kampus atau
aktifitas mereka lain dam kedua orang ini memang sulit untuk dipisahkan dengan
alasan tertentu. Maka ketika yang terlihat hanya satu dari mereka saja pastinya
ada yang kurang lengkap, yang pasti teman lain yang melihatnya akan bertanya.
Banyak sekali dalam kehidupan kita bahasa asosiasi yang dapat digali dan
kemudian dijadikan magic word dalam sebuah iklan. Yang nantinya bahasa ini
menjadi sebuah kesepakatan tanpa disadari. Contoh pria pemberani dengan visual.
2. Kognitif
Model ini berkaitan
dengan nalar, pikiran dan rasio untukmeningkatkan pemahaman , mudah di pahami
dan logis bisa diterima. Dalam melakuakan persuasi pada posisi ini, komunikator
dan komunikan lebih menekankan penjelasan secara rasional dan logis. Bahasa
persuasi dalam pesan biasanya dipertegas dengan riset yang pernah dilakukan
atau menunjukkan bukti kongkret bukan sekedar bujukan kata semata.
3. Motivasi
Persuasi dengan
model ini biasanya membujuk seseorang agar mau merubah opininya agar kebutuhan
yang diperlukan dapat terpenuhi dengan menawarkan sesuatu imbalan atau ganjaran
tertentu. Caranya dengan memotifasi dengan bahasa pujian, hadiah dan
iming-iming yang diberikan, serta janji tertentu didalam pesan . sehingga
lambat laun audiens yang dituju dapat
mengubah opininya.
4. Social
Model persuasi
in i mengajukan pada pertimbangan aspek social dari public atau komunikan,ai
pesan yang disampaikan itu sesuai dengan status social yang bersangkutan
sehingga proses komunikasi mudah untuk dilakukan.misalnya sebuah mobil lebih
ditonjolkan nilai “prestise”nya ketimbang menampilkan kelebihan mesin atau irit
bahan bakarnya.
5. Personalitas
Model persuasi
ini memperhatikan karakteristik pribadi sabagai acuan untuk melihat respon dari
khalayak tertentu. Penggunaan pesan persuasi inilah yang saat ini sedang trend
dalam membujuk konsumen melalui media komunitas maupun media tradisional
seperti biasa. Pesan persiasi ini biasanya mendidik anggota komunitas, group,
kelompok atau fans dari kelompok musik tertentu. Contohnya pesan iklan HP esia
slank untuk para slankers.
Taktik Persuasi
Dalam melakukan pembujukan komunikator
harus juga mengetahui taktik atau tehnik-thnik agar opini dapat sesuai dengan
keinginan dan tujuan komunikasi tersebut.ada enam tehnik yang dapat
dilakukan.pertama tehnik”ya-ya”,tehnik persuasi ini berupaya untuk mengiring
audiens(khalayak)untuk mengatakan “ya” sebagai suatu kesepakatan bersaqma
sesuai dengan keiginan dan tujuan
komunikator.
Tehnik kedua
jangan bertanya”apabila”tetapi”yang mana”,tehnik ini untuk memojokan audiens
yang ‘keras kepala’agar tidak mempunyai kesepakatan untuk memilih jawaban
selain yang diinginkan komunikator.artinya dengan langsung memojokan pertanyaan
yang menekan tersebut audien yang mengelak atau menghindar akan diketahui
sehingga dengan mudah melakukan tindakan persuasi selanjutnya.
Tehnik yang
ketiga menjawab’pertanyaan’ dengan melempar’pertanyaran’,dengan tehnik ini
komunikator yang kehilangan control atau seperti kehilangan control ini dapat terus mengetahui keinginan audiens dengan melakukan diskusi dialog yang
seharusnya.
Tehnik keempat,dengan membangun kesepakatan
(deal),bpentiasanya dilakukan dalam membicarakan kesepakatan untuk kepentingan
bersama sebagai yangt saling mengutungkan.
Tehnik kelima
dengarkan dahulu pendapat floor kemudian diskusikan taktik atau tehnik persuasi
ini mencari informasi sebanyak banyaknya dari audiens (saunding technique)untuk
mencari masukan baru kemudian didiskusikan secara bersama untuk mencapai suatu
keputusan.
Tehnik yang
terakhir LOU(lowe you),taktik persuasi ini sering disebut trade off.dimana
taktik ini menepatkan audiens sebagai pihak yang merasa punya utang
budi.sehingga audiens mendengarkan pesan yang ditawarkan komunikator sebagai
balasannya.
Hambatan
Dalam komunikasi Produk Sosial
Tidak semua komunikasi yang
dilakukan dalam kampanye itu selalu berjalan secara lancar tanpa rintangan dan
hambatan, sehingga pastinya terdapat batasan diantaranya :
·
Gangguan teknik dan mekanisme komunikasi
·
Gangguan sematik (bahasa)
·
Gangguan suara atau sound sistem yang di
gunakan
·
Kecurigaan
·
Kurang kesiapan dalam melakukan kampanye
·
Pendisposisi atau sudah ada pendapat
yang lebih mapan dan mantap.
Daftar Pustaka