Halaman

Selasa, 25 Desember 2012

Perbedaan Marketing Sosial dan Marketing Komersil


Nama : Fandy Gatra
Nim : F1D210099
Perbedaan Marketing Sosial dan Marketing Komersil
Di dunia bisnis, marketing diartikan sebagai “kegiatan bisnis-fenomena perdagangan “. Sedangkan, pemasaran sosial atau social marketing adalah aplikasi dari teknik pemasaran bisnis ke dalam analisis, perencanaan, eksekusi, dan evaluasi program-program organisasi nirlaba yang telah didisain berdasarkan target individual dalam rangka meningkatkan kesejahteraan personal, serta memenuhi kebutuhan manusia secara sensitif dan memuaskan.
Pemasaran yaitu suatu proses untuk membuat rancangan, implementasi dan pengawasan program yang bertujuan meningkatkan penerimaan gagasan atau perilaku pada suatu kelompok sasaran. Pemasaran yang kita ketahui saat ini terdiri dari dua yaitu pemasaran social dan pemasaran komersil. Pada dasarnya pemasaran social berupa penetapan teknik pemasaran untuk mendapatkan manfaat sosial, dengan demikian, prinsip dan kegiatan dalam pemasaran social tidak berbeda jauh dengan pemasaran komersial seperti penggunaan teknik analisis meliputi marketing research, penembangan produk, penentuan harga, periklanan dan promotion akan tetapi diakukan bukan berdasarkan kepentingan bisnis. Contoh pemasaran social yang dilakukan seperti upaya untuk mempengaruhi perilaku yang berkaitan dengan transportasi umum, energy matahari, upaya perlindungan, pendaftaran pemilih, pengangkatan anak dan perilaku sehat.
Pada dasarnya social marketing adalah strategi “menjual” gagasan untuk mengubah pemikiran, sikap dan perilaku masyarakat. Berdasarkan pengalaman, penerapan strategi pemasaran dalam dunia sosial terbukti dapat memberdayakan organisasi dalam memperoleh dukungan untuk melanjutkan hidupnya, antara lain dalam memperoleh sumber dana potensial yang berasal dari masyarakat secara luas (fund raising).
Perbedaan mendasar antara “pemasaran komersil” dan “pemasaran sosial”, menurut Andreason, adalah pada prinsip “4 P” yang dikenal sebagai marketing mix. Di dunia bisnis “4P”, adalah promotion (promosi), price (harga), product (produk) dan place (tempat). Dalam pemasaran sosial ada dua hal lain yang membuat berbeda, yaitu adanya partnership (kemitraan) dan policy (kebijakan).
Dalam konteks promosi kesehatan pamasaran menurut Ewles dan Simnet  adalah keterampilan manajemen dalam hal mengidentifikasi kesempatan-kesempatan untuk   memenuhi permintaan konsumen atau klien sehingga membeika perlindungan maksimal dan/ perbaikan dalam kesehatan mereka. Secara realita metode pemasaran social telah berhasil untuk meningkatkan penggunaan pelayanan kesehatan dan program pendidikan kesehatan, meningkatkan kepuasan klien dan berhasil mengubah perilaku kesehatan masyarakat dan individu seperti penggunaan alat kontrasepsi, penurunan hipertensi, konsumsi buah dan sayur serta peningkatan kewaspadaan masyarakat terhadap factor risiko tertentu yang dapat menganggu kesehatan. Contoh keberhasilan pemasaran social di New York City berupa kampanye susus rendak lemak the Washington Height. Yang perlu diperhatikan pemasaran social bukan merupakan istilah untu iklan media, komunikasi kesehatan, iklan social, kampanye ataupun komunikasi social. Iklan media berupa strategi yang dipakai media massa untuk mengembangkan kebijakan umum dengan memberikan tekanan pada masalah kebijakan. Komunikasi kesehatan berupa proses penyusunan dan penyampaian pesan serta strategi berdasarkan hasilriset konsumen untuk meningkatkan kesehatan individu dan masyarakat. Kampanye periklanan social merupakan sarana untuk mempengaruhi sikap dan perilaku yang berkaitan dengan penyebab social tanpa paksaan untuk menawarkan barang dan jasa yang terjangkau harga dan jaraknya.
Antara pemasaran komersial dengan pemasaran sosial terdapat pebedaan, diantaranya :
  1. Penggunaan produk social sering kali lebih rumit, Sedangkan Produk komersil lebih sederhana dan nampak
  2. Produk social lebih kontoversial
  3. Produk social tidak memberikan keuntungan yang tampak dan dapat dirasakan secara langsung.
  4. Distribusi produk social sulit digunakan dan dikontrol
  5. Pasar Produk soasil sulit dianalisis
  6. Sasaran produk social memiliki sumber terbatas
  7. Ukuran keberhasilan penjualan produksi social lebih berat dari pada produk komersial
Produk yang dijual dala pemasaran social adalah produk social atau produk yang secara social bermanfaat, seperti jenis pelayanan (pemeriksaan ibu hamil, penimbangan balita) atau perilaku baru (berhenti merokok, olahraga) dapat juga berupa benda nyata (kapsul vitamin A, tablet besi untuk tambah darah) yang disesuiakan denga keterbutuhan dan minat masyarakat. Harga dalam pemasaran social ditentukan berdasarkan manfaat atau kemudahan yang dapat dinikmati oloh masyarakat, berbeda dengan pemasaran komersial yang didasarkan pada besarnya biaya yang diperlukan untuk memproduksi suatu barang. Harga dapat berupa uang, kesempatan, status dan waktu. Tempat pemasaran social adalah lokasi tempat produk dapat diperoleh. Promosi bertujuan untuk membujuk konsumen atau kelompok sasaran tertentu agar tertarik dengan produk yang ditawarkan.
Poin penting lainnya mengenai social marketing dan social komersil adalah (Kotler, 2002: 5).
1.     Suka rela (tidak ada hegemoni/kapitalis yang memaksakan)
Salah satu tantangan terbesar dari pelaksanaan social marketing adalah perubahan perilaku secara suka rela.
2.    Penerimaan, penolakan, perubahan dan meninggalkan perilaku
Agen perubahan (social marketer) berharap target audience melakukan satu dari empat hal
(a) menerima perilaku yang baru
(b) menolak perilaku lain yang potensial
(c) merubah perilaku sebelumnya
(d) meninggalkan perilaku yang lama dilakukan.
3. Keuntungan berada pada individu, kelompok atau masyarakat
Tidak seperti sektor pemasaran komersil, dimana keuntungan utama diraih oleh korporasi atau pemegang kuasa (stake holder). Keuntungan dalam konsep social marketing ditujukan pada individu, kelompok dan masyarakat sebagai satu kesatuan.
4. Berbeda dengan pemasaran sektor komersil yang menjual barang dan jasa, social marketer menjual perubahan perilaku. Perbedaan dengan sektor pemasaran komersil (2002: 10):
a. Produk
Produk yang dijual pada sosial marketing berupaya menjual perubahan perilaku sedangkan commericial marketing produk utamanya menjual barang dan jasa secara.
b. Tujuan
Dalam sektor commercial marketing, tujuan utamanya ialah peningkatan finansial bagi marketer. Pada sosial marketing bertujuan peningkatan individu atau sosial.
c. Kompetitor
Secara teknis keduanya memiliki kompetitor. Hanya pada commercial marketing kompetitornya ialah organisasi lain yang menawarkan barang dan jasa yang sama sedang social marketing lebih kepada perilaku sebelumnya (yang ingin diubah) ataupun perilaku lain yang lebih disukai. Kemudian adanya perasaan "senang" dan keuntungan melakukan "perilaku" sebelumnya.
d. Segmentasi
Segementasi pada commercial marketing lebih terarah pada Kelompok/individu yang mampu meningkatkan penjualan produk. Sosial marketing berfokus pada Kelompok/individu yang dipandang memiliki permasalahan secara sosial.
Pemasaran social berorienasi pada konsumen berbeda dengan pemasaran komersial yang orientasinya pada perusahaan, sehingga keberhasilan pemasaran social ditentukan oleh ukuran konsumen atau masyarakat. Konsumen sebagai tolok ukur proses mempunyai empat unsure yaitu produk, harga, tempat dan promosi, peranan konsumen tidak hanya sebagi sasaran namun juga sebagai pengukur kegiatan sehingga berpengaruh dalam penentuan strategi pemasaran.
Referensi
Bensley, Robert J.2008.Community health education methods. Diterjemahkan oleh Apriningsih, Nova S dan Indah H dengan judul Metode Pendidikan Kesehatan Masyarakat:EGC.Jakarta
Kotler, Philip. Ned Roberto. Nancy Lee. 2002. Social Marketing: Improving The Quality of Life Second Edition. Sage Publications, Inc.
Maulana, Heri D.J.2009.Promosi Kesehatan.EGC:Jakarta
Pickett, George.2008. Kesehatan masyarakat: administrasi dan praktik.EGC:Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar