Nama : Fandy Gatra
Nim : F1D210099
Perbedaan Marketing Sosial dan Marketing Komersil
Di
dunia bisnis, marketing diartikan sebagai “kegiatan bisnis-fenomena perdagangan
“. Sedangkan, pemasaran sosial atau social marketing adalah aplikasi dari
teknik pemasaran bisnis ke dalam analisis, perencanaan, eksekusi, dan evaluasi
program-program organisasi nirlaba yang telah didisain berdasarkan target
individual dalam rangka meningkatkan kesejahteraan personal, serta memenuhi
kebutuhan manusia secara sensitif dan memuaskan.
Pemasaran yaitu suatu proses untuk
membuat rancangan, implementasi dan pengawasan program yang bertujuan
meningkatkan penerimaan gagasan atau perilaku pada suatu kelompok sasaran. Pemasaran
yang kita ketahui saat ini terdiri dari dua yaitu pemasaran social dan
pemasaran komersil. Pada dasarnya pemasaran social berupa penetapan teknik
pemasaran untuk mendapatkan manfaat sosial, dengan demikian, prinsip dan
kegiatan dalam pemasaran social tidak berbeda jauh dengan pemasaran komersial
seperti penggunaan teknik analisis meliputi marketing research,
penembangan produk, penentuan harga, periklanan dan promotion akan
tetapi diakukan bukan berdasarkan kepentingan bisnis. Contoh pemasaran social
yang dilakukan seperti upaya untuk mempengaruhi perilaku yang berkaitan dengan
transportasi umum, energy matahari, upaya perlindungan, pendaftaran pemilih,
pengangkatan anak dan perilaku sehat.
Pada
dasarnya social marketing adalah strategi “menjual” gagasan untuk mengubah
pemikiran, sikap dan perilaku masyarakat. Berdasarkan pengalaman, penerapan
strategi pemasaran dalam dunia sosial terbukti dapat memberdayakan organisasi
dalam memperoleh dukungan untuk melanjutkan hidupnya, antara lain dalam
memperoleh sumber dana potensial yang berasal dari masyarakat secara luas (fund
raising).
Perbedaan mendasar antara “pemasaran komersil” dan “pemasaran sosial”, menurut Andreason, adalah pada prinsip “4 P” yang dikenal sebagai marketing mix. Di dunia bisnis “4P”, adalah promotion (promosi), price (harga), product (produk) dan place (tempat). Dalam pemasaran sosial ada dua hal lain yang membuat berbeda, yaitu adanya partnership (kemitraan) dan policy (kebijakan).
Perbedaan mendasar antara “pemasaran komersil” dan “pemasaran sosial”, menurut Andreason, adalah pada prinsip “4 P” yang dikenal sebagai marketing mix. Di dunia bisnis “4P”, adalah promotion (promosi), price (harga), product (produk) dan place (tempat). Dalam pemasaran sosial ada dua hal lain yang membuat berbeda, yaitu adanya partnership (kemitraan) dan policy (kebijakan).
Dalam
konteks promosi kesehatan pamasaran menurut Ewles dan Simnet adalah
keterampilan manajemen dalam hal mengidentifikasi kesempatan-kesempatan untuk
memenuhi permintaan konsumen atau klien sehingga membeika
perlindungan maksimal dan/ perbaikan dalam kesehatan mereka. Secara realita
metode pemasaran social telah berhasil untuk meningkatkan penggunaan pelayanan
kesehatan dan program pendidikan kesehatan, meningkatkan kepuasan klien dan
berhasil mengubah perilaku kesehatan masyarakat dan individu seperti penggunaan
alat kontrasepsi, penurunan hipertensi, konsumsi buah dan sayur serta
peningkatan kewaspadaan masyarakat terhadap factor risiko tertentu yang dapat
menganggu kesehatan. Contoh keberhasilan pemasaran social di New York City
berupa kampanye susus rendak lemak the Washington Height. Yang perlu
diperhatikan pemasaran social bukan merupakan istilah untu iklan media,
komunikasi kesehatan, iklan social, kampanye ataupun komunikasi social.
Iklan media berupa strategi yang dipakai media massa untuk mengembangkan
kebijakan umum dengan memberikan tekanan pada masalah kebijakan. Komunikasi
kesehatan berupa proses penyusunan dan penyampaian pesan serta strategi
berdasarkan hasilriset konsumen untuk meningkatkan kesehatan individu dan
masyarakat. Kampanye periklanan social merupakan sarana untuk mempengaruhi
sikap dan perilaku yang berkaitan dengan penyebab social tanpa paksaan untuk
menawarkan barang dan jasa yang terjangkau harga dan jaraknya.
Antara pemasaran komersial dengan
pemasaran sosial terdapat pebedaan, diantaranya :
- Penggunaan produk social sering kali lebih rumit, Sedangkan Produk komersil lebih sederhana dan nampak
- Produk social lebih kontoversial
- Produk social tidak memberikan keuntungan yang tampak dan dapat dirasakan secara langsung.
- Distribusi produk social sulit digunakan dan dikontrol
- Pasar Produk soasil sulit dianalisis
- Sasaran produk social memiliki sumber terbatas
- Ukuran keberhasilan penjualan produksi social lebih berat dari pada produk komersial
Produk yang dijual dala pemasaran social
adalah produk social atau produk yang secara social bermanfaat, seperti jenis
pelayanan (pemeriksaan ibu hamil, penimbangan balita) atau perilaku baru
(berhenti merokok, olahraga) dapat juga berupa benda nyata (kapsul vitamin A,
tablet besi untuk tambah darah) yang disesuiakan denga keterbutuhan dan minat
masyarakat. Harga dalam
pemasaran social ditentukan berdasarkan manfaat atau kemudahan yang dapat
dinikmati oloh masyarakat, berbeda dengan pemasaran komersial yang didasarkan
pada besarnya biaya yang diperlukan untuk memproduksi suatu barang. Harga dapat
berupa uang, kesempatan, status dan waktu. Tempat pemasaran social adalah lokasi tempat produk dapat
diperoleh. Promosi bertujuan
untuk membujuk konsumen atau kelompok sasaran tertentu agar tertarik dengan
produk yang ditawarkan.
Poin penting lainnya mengenai social
marketing dan social komersil adalah (Kotler, 2002: 5).
1. Suka rela (tidak ada hegemoni/kapitalis yang
memaksakan)
Salah satu tantangan terbesar dari
pelaksanaan social marketing adalah perubahan perilaku secara suka rela.
2. Penerimaan, penolakan, perubahan dan
meninggalkan perilaku
Agen perubahan (social marketer)
berharap target audience melakukan satu dari empat hal
(a) menerima perilaku yang baru
(b) menolak perilaku lain yang
potensial
(c) merubah perilaku sebelumnya
(d) meninggalkan perilaku yang lama
dilakukan.
3. Keuntungan berada pada individu,
kelompok atau masyarakat
Tidak seperti sektor pemasaran
komersil, dimana keuntungan utama diraih oleh korporasi atau pemegang kuasa
(stake holder). Keuntungan dalam konsep social marketing ditujukan pada
individu, kelompok dan masyarakat sebagai satu kesatuan.
4. Berbeda dengan pemasaran sektor
komersil yang menjual barang dan jasa, social marketer menjual perubahan
perilaku. Perbedaan dengan sektor pemasaran komersil (2002: 10):
a. Produk
Produk yang dijual pada sosial
marketing berupaya menjual perubahan perilaku sedangkan commericial marketing
produk utamanya menjual barang dan jasa secara.
b. Tujuan
Dalam sektor commercial marketing,
tujuan utamanya ialah peningkatan finansial bagi marketer. Pada sosial
marketing bertujuan peningkatan individu atau sosial.
c. Kompetitor
Secara teknis keduanya memiliki
kompetitor. Hanya pada commercial marketing kompetitornya ialah organisasi lain
yang menawarkan barang dan jasa yang sama sedang social marketing lebih kepada
perilaku sebelumnya (yang ingin diubah) ataupun perilaku lain yang lebih
disukai. Kemudian adanya perasaan "senang" dan keuntungan melakukan
"perilaku" sebelumnya.
d. Segmentasi
Segementasi pada commercial
marketing lebih terarah pada Kelompok/individu yang mampu meningkatkan
penjualan produk. Sosial marketing berfokus pada Kelompok/individu yang
dipandang memiliki permasalahan secara sosial.
Pemasaran social berorienasi pada
konsumen berbeda dengan pemasaran komersial yang orientasinya pada perusahaan,
sehingga keberhasilan pemasaran social ditentukan oleh ukuran konsumen atau
masyarakat. Konsumen sebagai tolok ukur proses mempunyai empat unsure yaitu
produk, harga, tempat dan promosi, peranan konsumen tidak hanya sebagi sasaran
namun juga sebagai pengukur kegiatan sehingga berpengaruh dalam penentuan
strategi pemasaran.
Referensi
Referensi
Bensley, Robert J.2008.Community health education methods. Diterjemahkan
oleh Apriningsih, Nova S dan Indah H dengan judul Metode Pendidikan
Kesehatan Masyarakat:EGC.Jakarta
Kotler, Philip. Ned Roberto. Nancy Lee. 2002. Social
Marketing: Improving The Quality of Life Second Edition. Sage Publications,
Inc.
Maulana, Heri D.J.2009.Promosi Kesehatan.EGC:Jakarta
Pickett, George.2008. Kesehatan masyarakat: administrasi dan praktik.EGC:Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar